Kisah Inspiratif, Seorang Guru Asal Kota Sukabumi Meraih Penghargaan ASN Inspiratif dari UNESCO

The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) merupakan organisasi Internasional yang bergerak pada Bidang Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan. UNESCO didirikan pada 16 November 1945 dengan tujuan untuk membangun perdamaian melalui kerjasama internasional di bidang Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Budaya.

UNESCO, Memberikan penghargaan kepada seorang guru asal Kota Sukabumi, menjadi ASN Inspiratif, Adalah Histato Dayanto Kobasah, pria berusia 44 tahun yang sekarang menjabat sebagai Kepala SDN Brawijaya, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi. Histato begitu sapaan akrab pria yang memiliki postur tubuh tinggi besar ini merupakan satu-satunya tenaga pendidik yang berhasil meraih penghargaan di tingkat dunia.

Menjadi seorang guru bukan hanya sekadar mentransfer ilmu kepada muridnya. Akan tetapi guru juga mempunyai peran besar membuat murid jadi termotivasi membuat dunia jadi lebih baik dengan ilmu yang dimiliki. Beberapa guru memiliki kisahnya masing-masing yang menarik perhatian dan wajar ditiru, serta patut diancungi jempol. Salah satunya guru asal Kota Sukabumi yang meraih penghargaan ASN Inspiratif Tingkat Dunia pada, Maret 2020 lalu yang diselenggarakan oleh UNESCO.

Kecintaannya terhadap dunia pendidikan dan literasi membuatnya membawa kepada sebuah prestasi membanggakan bahkan patut dicontoh. Histato berhasil meraih peringkat ke-8 dari sepuluh peserta aparatur sipil negara (ASN) dari belahan dunia yang diselenggarakan oleh UNESCO pada 12-15 Maret 2020 di San Francisco, Amerika Serikat.

Mendirikan PKBM itu sudah saya lakoni sejak 2003, awalnya karena merasa miris lantaran banyak warga di lingkungan rumahnya yang memiliki kemampuan ekonomi rendah sehingga mereka tidak mendapatkan pendidikan yang seharusnya mereka dapatkan".

Melihat itu, Histato yang saat itu masih menjadi seorang guru mendirikan empat PKBM yang tersebar di wilayah Kota Sukabumi. PKBM Riyadlul Jannah, PKBM Bahrul Ulum, Hidayatul Mukhlsin, dan PKBM Al Irsyadiah yang didalamnya terdapat program Keaksaraan Fungsional (KF), Taman Bacaan Masyarakat (TBM), PAUD, Paket B dan Paket C.

Pembangunan PKBM ini hasil dari gaji dan uang hasil sertifikasinya yang ia sumbangkan setiap bulan untuk didonasikan kepada masyarakat, dalam meningkatkan minat baca. Bahkan kebaikan uang penghasilannya itu juga ia sumbangkan untuk membantu sesama guru dan membangun rumah guru. Tidak hanya itu, beberapa tutor dibiayai oleh oleh uang pribadi sendiri. Dengan menjual tanah dan rumah pribadinya.

Usaha tidak mengkhianati hasil, jerih payahnya itu berdampak pada angka melek huruf yang terus meningkat di lingkungannya serta rata-rata lama sekolah Jawa Barat (Jabar).

Perjuangannya tidak selalu berjalan mulus. Di tahun 2007 dan 2010 ia mengalami lumpuh saraf, sehingga tidak bisa menggerakan tubuhnya selama delapan bulan. Namun inovasi-inovasi yang diciptakan Histato tetap semangat untuk dijalaninya.

“Dengan kondisi serba terbatas, saya tidak pernah mengeluh, tapi memicu saya untuk berbuat sesuatu dengan inovasi yang saya peroleh selama kuliah dan bekerja di Jepang,” ujar Histato.

Pada tahun 2015 Histato juga menjadi orang pertama yang menggerakan literasi di Kota Sukabumi atau kota dengan sebutan Kota Mochi.

Ia pun dipilih sebagai pegiat literasi salah satunya sebagai penggagas Sukabumi Gemar Membaca (Sugema), sehingga menjadi Kota Adiliterasi menuju Kota Literasi menginspirasi masyarakat membaca yang berdampak pada meningkatnya minat budaya baca.

“Alhamdulillah selama saya mengajar sebagai guru hingga sekarang kepala sekolah saya terus membangun kelas inspiratif yang bisa menginspirasi siswa, guru yang berdampak meniningkatnya karakter siswa, pola guru mengajar dan meningkatnya angka lama belajar di Kota Sukabumi,” imbuh pria yang kini menjadi Plt Ketua PGRI Kota Sukabumi.

Kini apa yang telah dilakukan Histato pun membuahkan banyak hasil. Salah satunya dengan meraih sederet prestasi di 2016 ia meraih juara 1 tingkat Jabar Karya Tulis Ilmiah Pemikiran dan Perjuangan K.H Ahmad Sanusi dalam Perjuangan Nasional, Juara 1 Guru Inspiratif Jabar E’en Sukaesih Awar’d katagori Guru SD pada tahun 2017 kemudian pada tahun 2018 Histato kembali meraih Juara 1 Nasional Guru Inspiratif. Masih di tahun yang sama Histato meraih Juara ke-5 ASN Inspiratif Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Kemenpan RB, Runner Up The Inspiring Goverment Employee Asia pada 2019 yang diselenggarakan UNESCO di Australia. Dari juara kedua tersebut ia menjadi wakil dari Indonesia untuk mengikuti ASN Inspiratif Tingkat Dunia yang diadakan di Jepang pada 29 Februari-12 Maret 2020 dan lolos seleksi sepuluh besar.

“Dari sepuluh besar itu, Alhamdulillah saya meraih posisi ke-8 tingkat dunia ASN Inspiratif,” ucapnya bangga.

Ia pun sempat tidak menyangka dirinya berhasil lolos masuk sepuluh besar, namun berkat kepercayan diri yang begitu besar Histato pun berhasil lolos.

“Awalnya itu dari ASN Inspiratif di tingkat nasional, saya sebagai juara ke-5 karena juara I, II dan III itu ada yang sudah pensiun dan meninggal dan juara ke-4 juga sedang mengikuti lomba di Asia Tenggara jadi dipilihlah saya mewakili Indonesia ke Australia,” paparnya.

Meski kini sudah memiliki segudang prestasi, namun semangat dan kecintaannya terhadap dunia pendidikan tidak pernah berhenti. Saat ini ia pun aktif menjadikan tempat tinggalnya sebagai taman baca masyarakat, rumah belajar rumah inspiratif dan les belajar gratis.

“Harapan saya di Hari Guru Nasional (HGN), guru bisa semakin produktif menyumbangkan sumbangsihnya untuk perubahan dunia,” pungkasnya. 



Red/H2.

Sumber :Radar Sukabumi

Posting Komentar

0 Komentar