BAPPEDA kota Sukabumi, Terdapat Enam Isu Strategis Pada Pelaksanaan Forum Perangkat Daerah (FPD)



hotnewsjabar.com Kota Sukabumi - Jawa Barat - Penjabat Wali Kota membuka secara resmi Forum Perangkat Daerah (FPD) yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Sukabumi pada 22 Februari 2024, bertempat di Ruang Pertemuan Bappeda turut dihadiri pula Asisten Daerah 1 dan Asisten Aderah 2,serta para Satuan Kepala Pimpinan Daerah (SKPD) dan Stakeholder. 

Penjabat Wali Kota, Kusamana Hartadji, Ketika diwancarai menuturkan bahwa telah mempunyai Rancangan Kerja Pemerintah Daerah (RPJMD) 2024-2026, untuk penyusunan 2025, tahapan - tahapan perencanaan nya telah dimulai sesuai dengan ketentuan yang di awali dari Rembug Warga, Musrenbang Kelurahan, hingga Kecamatan. Kesepakatan di Kecamatan diusulkan juga ke Bappeda, serta masing-masing OPD juga menyusun rancangan rencana kerja.

"di rancangan kerja itu kan akan muncul nanti  program kegiatan aktivitas".

Ia menambahkan, Pimpinan Daerah Definitive akan merealisasikan hal tersebut serta menjadi program kerja Pimpinan Daerah, dengan percepatan pembangunan melalui perencanaan yang sudah matang disusun dari awal. 

“ya jelas RPJPD diperdakan dan untuk nanti disepakati menjadi APBD 2025” 

Ia berpesan, semua SKPD agar bisa menjalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Ujarnya.



Sementara, Kepala Bappeda, Asep Hendrawan, ketika diwawancara menyampaikan untuk penyusunan Renja yang dilaksanakan pada bulan april akan melibatkan Stakeholder, serta ia menjelaskan beberapa isu strategis pembangunan daerah 2024-2026,  dan yang menjadi kewajiban Bappeda terdapat dua Isu strategis. 

"Yang pertama perencanaan, yang kedua penelitian dan pengembangan. 
Yang terdapat pada dokumen-dokumen untuk rencana kerja bappeda 2025 serta berpedoman pada MPD".

Kepala bidang perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah, Asep supriadi, menambahkan Terdapat enam ISU Strategis untuk Kota Sukabumi, pertama optimalisasi perdagangan dan jasa yang telah menjadi tupoksi, kedua, dampak dari proyek strategis nasional Jalan tol yang harus diantisipasi, yang ketiga kebencanaan, keempat Sumberdaya Manusia,lima, Inovasi di pemerintahan, dan keenam dampak dari pilkada peralihan Penjabat wali Kota terhadap WaliKota Difinitif yang harus berjalan secara perlahan.

Ia menambahkan untuk Isu Tahun depan pada bidang perencanaan yang terdapat dua isu, pertama penyususnan rpjmd 2025-2029 untuk walikota terpilih, pada bulan maret pihkannya akan menyusun RPJMD Teknokratik untuk menyusun Visi dan Misi Calon Wali Kota nanti, yang menjadi ISU Startegis terbesar tahun depan, kemudian Isu yang sudah mulai antaralain pendapatan dari pajak kendaraan dari Provunsi nantinya akan masuk secara otomatis ke Kota.

"Jadi tadi harus inklusif itu perencanaan salah satu bentuk inklusifnya adalah dengan meminta masukan, barusan juga wah luar biasa masukan dari perangkat daerah gitu ya untuk bapeda dan itu menjadi bahan mungkin bagi kita dalam menyusun rencana bapeda ya pak 2025”tandasnya.

Posting Komentar

0 Komentar