Sumber gambar detik.com |
Sukabumi - Sejumlah anggota kepolisian dikabarkan terluka saat mengamankan Suherlan alias Samson dari amukan massa di Kampun Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Minggu (7/1/2024).
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Samson yang dikenal sebagai preman kampung entah bagaimana memancing amarah warga. Hal itu memicu perburuan kepada pria bertubuh kekar tersebut.
"Kabarnya dia lebih dahulu menyerang tukang ojek pakai balok. Untung saja (tukang ojek) pakai helm, saya kemudian dapat telepon katanya dia (Samson) ada di sekitaran masjid di kampung tersebut," kata Bhabinkamtibmas Polsek Simpenan Polres Sukabumi Bripka Sidik Purnama.Ujarnya.
Sidik yang merespons informasi itu kemudian mendatangi lokasi. Ia yang sudah seringkali berurusan dengan Samson kemudian mencoba melakukan pendekatan dan mengajaknya ke Pospol Simpenan. Entah bagaimana, tiba-tiba Samson melarikan diri.
"Dia sudah mau ikut, namun tiba-tiba saat di pertengahan jalan dia turun langsung lari nggak tahu kenapa mungkin takut atau apa. Bebeapa saat kemudian ada telepon lagi, katanya dia sudah ada lagi di belakang masjid. Ketika saya ke situ massa sudah banyak," ujarnya.
Samson Sang Preman Sukabumi Kembali Berulah
Syahdan Alamsyah - detikJabar
Minggu, 07 Jan 2024 18:51 WIB
Massa yang berkumpul saat Samson akan diamankan polisi (Foto: Istimewa).
Sukabumi - Sejumlah anggota kepolisian dikabarkan terluka saat mengamankan Suherlan alias Samson dari amukan massa di Kampun Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Minggu (7/1/2024).
Informasi dihimpun detikJabar, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Samson yang dikenal sebagai preman kampung entah bagaimana memancing amarah warga. Hal itu memicu perburuan kepada pria bertubuh kekar itu.
"Kabarnya dia lebih dahulu menyerang tukang ojek pakai balok. Untung saja (tukang ojek) pakai helm, saya kemudian dapat telepon katanya dia (Samson) ada di sekitaran masjid di kampung tersebut," kata Bhabinkamtibmas Polsek Simpenan Polres Sukabumi Bripka Sidik Purnama kepada detikJabar.
Sidik yang merespons informasi itu kemudian mendatangi lokasi. Ia yang sudah seringkali berurusan dengan Samson kemudian mencoba melakukan pendekatan dan mengajaknya ke Pospol Simpenan. Entah bagaimana, tiba-tiba Samson melarikan diri.
"Dia sudah mau ikut, namun tiba-tiba saat di pertengahan jalan dia turun langsung lari nggak tahu kenapa mungkin takut atau apa. Bebeapa saat kemudian ada telepon lagi, katanya dia sudah ada lagi di belakang masjid. Ketika saya ke situ massa sudah banyak," ujar Sidik.
Saat itu, Samson terlihat membawa pisau. Selain Sidik terdapat personel kepolisian lainnya termasuk dari Polsek Palabuhanratu. Saat akan kembali diamankan, pria itu kembali melarikan diri.
"Sudah kita ajak komunikasi lagi, dia mau ikut pisaunya juga sudah kita amankan. Dia malah lari lagi ke arah Sungai Cimandiri. Dia nyebrang, ke daerah Benteng. Akhirnya dikejar lagi sama masyarakat, dicari di sana karena mungkin takut juga sama massa dia balik lagi nyebrang lagi ke arah Cihurang," ungkap Sidik.
Selepas itu, Samson mengamankan diri ke rumahnya. Beberapa petugas kemudian menjemput dan mengamankan Samson. Saat akan digiring masuk ke kendaraan polisi, tiba-tiba warga kembali menyerang Samson.
"Ada Pak Kapolsek Palabuhanratu (AKP Roni Haryanto) bersama anggota, petugas TKSK juga kita sama-sama ngelobi akhirnya dia mau ikut juga diamanin tangannya takut gimana-gimana. Saat mau naik ke mobil baru saja keluar dari gang masuk ke jalan raya tiba-tiba massa banyak," jelas Sidik.
"Langsung digebukin sama massa, kita posisi ada di situ tidak mungkin juga kan membiarkan akhirmya kita coba halangin. Saat mengamankan itulah kita juga kena (pukul), termasuk saya juga kena. Ada dua sampai tiga orang petugas termasuk pak kapolsek juga. Saat itu yang coba menghalangi massa kena pukulan warga," sambung Sidik.
Informasi diperoleh, personel kepolisian yang terluka sempat mendapat penanganan medis di RSUD Palabuhanratu. Selain itu, Samson juga dikabarkan mengalami luka dan dirawat di rumah sakit yang sama.
0 Komentar